"CICA YANG SELALU KU TIMANG"
Kali ini aku hanya bisa menatap wajah gadis mungil yang kutimang, oh anakku sayang, janganlah kau menangis seperti itu membuat hatiku semakin pilu. Belum sembuh lukaku atas kepergian istriku setelah melahirkan anakku ini. Apa yang harus kuperbuat teradap anak ini, memikirkan nama yang seharusnya sudah kuberikanpun tak sempat aku pikirkan. Siapa ya? Nama apa yang harus kuberikan, bagaimana kalau Cicca, ya aku suka nama itu. Cicca berhentilah menangis, Ayah disini akan selalu melindungimu, tunggu sampai Bibimu datang membawakan susu ya, kau pasti sudah sangat hauskan. “Mas, ini susunya. Aku boleh berhutang susu ini dulu, nanti setelah aku mendapatkan gaji akan aku bayar susu ini.” Kata Dini, adik kandungku. “Terimakasih Din, maaf aku telah merepotkanmu. Besok aku akan berusaha mencari kerja lagi, untuk membeli susu Cicca,” “Wah kau sudah memberinya nama Cicca Mas, lucu sekali. Sudahlah tak usah dipikirkan, Mas kan saudara kandungku, aku tahu baga...