IRAN “BEAUTIFUL ISFAHAN AND TEHERAN”
Ini adalah salah satu hiasan kaligrafi di IRAN
Foto kami ber-5 di masjid yang terletak di Isfahan
Tele kabin (ada gunung dan kereta gantung)
Hari terakhir di Isfahan kami mendaki gunung ini
Suasana jalanan di Teheran
Saya sudah
mengenal salah satu diantaranya, yaitu mbak Reza, teman satu les di Iranian
Corner, UMY. Saya berkenalan dengan yang lain saat tiba di terminal internasional
Jakarta. Pertama saya akan memperkenalkan mereka satu persatu, Mbak Tia, wanita
tangguh yang dulu berprofesi sebagai wartawan ini adalah kakak tertua bagi kami
semua, namun tampilannya yang imut sehingga orang-orang
mengira mbak Tia masih mahasiswa baru. Ada juga mbak Mahdiyah, salah satu
mahasiswi universitas swasta di Jakarta, mbak Fatimah dari UIN Sunan Kalijaga
Jogja, Mbak Rinda, wanita yang mempunyai selera humor tinggi, yang pasti kami
akan kesepian bila tidak ada dia.
Saya tidak
ingat berapa lama perjalanan dari Jakarta menuju Doha international airport, setidaknya kami menempuh 7 jam lebih. Tiba di bandara Doha membuat perasaan saya menjadi berdebar-debar, menjejakkan
kaki pertama kali selain tanah air Indonesia. Satu kata yang hanya terlintas
dipikiran saya yaitu Luas, bandara Doha sangat besar, sehingga saat turun dari
pesawat kami harus menaiki sebuah bis mini untuk tiba di bandaranya,
perjalannya di tempuh selama 10 menit lebih, terasa seperti menaiki trans jogja
dari kampus menuju malioboro. Kami masih harus menunggu selama 2 jam untuk
penerbangan selanjutnya, dan akhirnya tujuan akhir kami di kota Teheran, ibu kota Iran. Sudah terlihat banyak
orang asing setelah meninggalkan Indonesia, apalagi setelah tiba di bandara Doha,
saya dapat melihat orang-orang yang berasal dari negara yang berbeda,
menakjubkan, subhanallah sekali.
Setibanya di
bandara Teheran, perasaan takjub, gugup, dan senang bercampur baur, disinilah
kami akan menjalani hari-hari kami selama sebulan. Lelah yang tak terkira
menghabiskan lebih dari 12 jam untuk tiba di negara ini, yang hanya saya dapat
lihat di televisi dan internet. Rasa
lelah ini terbayar sudah ketika melihat daratan lain selain Indonesia, namun
rasa kantuk tak lepas juga. Dua orang wanita cantik asli Iran sudah menjemput
kami di bandara, dan kami harus menghabiskan 5 jam lagi perjalanan menggunakan
taksi untuk pergi ke Isfahan, karena di kota itulah kami akan tinggal selama 26
hari. Diperjalanan saya hanya bisa tertidur, karena kelelahan, ditambah saat
itu adalah bulan puasa, udara panas terik yang menyengat membuat semangat
menjadi lentur.
Betapa berat
rasanya menjalani puasa, karena 2,5 jam lebih lama dari Indonesia. Udara yang
panas membuat kulit kering, dan hidung berdarah. Jika kalian berniat untuk berkunjung ke
negara Iran atau negara yang mempunyai musim panas, sebaiknya jangan lupakan
untuk mengenakan body lotion untuk
pelembab kulit dan satu lagi yang tidak kalah penting, bawalah persediaan makanan
yang kalian suka secukupnya. Mungkin makanannya tidak cocok dengan lidah kita. Begitu juga yang saya rasakan di Iran, kendala makanan
menjadi salah satu hal yang memberatkan, karena di Iran makanannya terbiasa
dengan rasa asam, dan makanan ringannya yang manis sekali.
Oke saya akan
melanjutkan menceritakan kegiatan saya, selama 26 hari saya mempelajari bahasa Iran,
di Universitas Shahid Ashrafi Esfahani, dengan 1 hari libur setiap minggu. Setiap
hari diselingi dengan jalan-jalan menikmati kota Isfahan. Keren!
Saya berada di meidan imam (seperti malioboro-nya Jogja)
Berfoto dengan memegangi penghargaan dari
Universitas bersama satpam ganteng
Pemandangan Isfahan dari atas gunung
Pemandangan Teheran dari atas menara Azadi
Saya berada di meidan imam (seperti malioboro-nya Jogja)
Berfoto dengan memegangi penghargaan dari
Universitas bersama satpam ganteng
Pemandangan Isfahan dari atas gunung
Pemandangan Teheran dari atas menara Azadi
Kota Isfahan dikenal sebagai kota budaya dan banyak disebut sebagai mutiara dunia. Banyak bangunan bersejarah seperti masjidnya yang kaya dengan kaligrafi dinding yang indah, museum budaya, taman yang sangat banyak, bunga-bunga yang mudah dijumpai karena disetiap tempat selalu ada tanaman bunga, dan keindahan lainnya.
Membicarakan tentang taman di Iran, nah ada satu kegiatan yang menarik perhatian saya yaitu piknik. Kegiatan makan bersama keluarga atau teman-teman di taman merupakan salah satu tradisi masayarakat Iran. Waktu malam yang lebih pendek dari siang haripun dimanfaatkan warga untuk berkegiatan di luar rumah salah satunya dengan piknik. Jadi pada saat malam hari kita akan banyak menjumpai orang-orang, terutama saat kita mengunjungi sebuah taman. Ada yang membawa permainan dan ada yang menghabiskan waktu dengan mengobrol bersama.
Mungkin saya
akan langsung loncat ke momen-momen saat di Teheran, walaupun cuma 4 hari, kesenangan
saat di Iran benar-benar sangat terasa di Teheran. Melihat menara Azadi, bahkan
menaiki menara tersebut dan melihat Teheran dari puncak tertingginya, Amazing!
Mengunjungi banyak
museum, mengunjungi rumah sebuah keluarga yang sangat baik hati dengan anak
mereka yang ganteng-ganteng (hehehe), menaiki metro (kereta bawah tanah),
mengunjungi makam di Qum, dan banyak
lainnya yang saya agak sedikit lupa.
Semua kenangan
itu memiliki nilai tersendiri, banyak sekali pengalaman yang berkesan, betapa
saya menjadi bertambah bersyukur kepada Allah swt atas kesempatan yang diberikan. Saya berharap dapat berkunjung lagi di kesempatan lain dan bertemu orang-orang yang saya sayangi.
Saya kira
cukup sampai disini saya bercerita, di lain waktu penjelasan yang lebih panjang
akan saya paparkan, see ya @nextpost....
Comments
Bukan hanya tulisannya yang cantik, orangnya juga cuantik kok :)
ReplyDeleteSemangat nulisnya ya mba.
www.penginapanonline.com
semoga bisa ikut melancong ke negeri orang
ReplyDeletepaket unlimited
emang bener cantik ya orang nya
ReplyDeletepokemon go
apliaksi kamera go pro
aplikasi bahasa inggris
pembesaran ikan nila , pembesaran ikna koi , usaha pembesaran udang vannamei , pembesaran ikan bawal , Kriteria ikan cupang kontes
ReplyDeletejenis Ikan koi hias
Cara Merawat Ikan cupang
Cara ternak lele
Post a Comment
silahkan memberikan komentar yang membangun sebagai ciri masyarakat Indonesia yang berbudi :)