Posts

Showing posts from May, 2011

"CICA YANG SELALU KU TIMANG"

Kali ini aku hanya bisa menatap wajah gadis mungil yang kutimang, oh anakku sayang, janganlah kau menangis seperti itu membuat hatiku semakin pilu. Belum sembuh lukaku atas kepergian istriku setelah melahirkan anakku ini. Apa yang harus kuperbuat teradap anak ini, memikirkan nama yang seharusnya sudah kuberikanpun tak sempat aku pikirkan. Siapa ya? Nama apa yang harus kuberikan, bagaimana kalau Cicca, ya aku suka nama itu. Cicca berhentilah menangis, Ayah disini akan selalu melindungimu, tunggu sampai Bibimu datang membawakan susu ya, kau pasti sudah sangat hauskan. “Mas, ini susunya. Aku boleh berhutang susu ini dulu, nanti setelah aku mendapatkan gaji akan aku bayar susu ini.” Kata Dini, adik kandungku. “Terimakasih Din, maaf aku telah merepotkanmu. Besok aku akan berusaha mencari kerja lagi, untuk membeli susu Cicca,” “Wah kau sudah memberinya nama Cicca Mas, lucu sekali. Sudahlah tak usah dipikirkan, Mas kan saudara kandungku, aku tahu baga

a sad song about Jen

Aku masih terduduk di atap sebuah gedung yang berlantai sepuluh, memandangi sibuknya kota besar. Tapi kini hampir senja, tak terasa sudah dua jam aku berdiri disini. Hanya melamun dan merenungi kejadian yang beberapa minggu lalu terjadi. Dan yang aku kenang kini adalah tentang Jennifer atau aku biasa memanggilnya Jen. Jen adalah sahabatku di SMA, kami sangat dekat sehingga orang-orang selalu mengatakan kami berpacaran walaupun sebenarnya tidak. Saat aku sekelas dengannya di kelas 2 SMA aku menemukan seseorang yang pantas aku panggil sahabat. Jen seorang yang sangat periang, lucu, dan gampang marah namun kemudian akan reda sendiri amarahnya. Saat aku latihan band dengan beberapa temanku, Jen pun asyik mendengarkan lagu-lagu kami, dan kadang komentarnya terdengar sadis. “Lagu apa sih tuh, jelek banget. Pasti yang nyiptain si Tian ya, Lo kan Yan?” “Eh ngomong tuh yang bener ya, dasar pendengar anarkis,” kataku sambil menarik rambutnya. Omongannya