Posts

Showing posts from 2011

"Satu Buket Bunga"

Hari ini hanya ada beberapa pengunjung di cafe, aku sendiri masih sibuk membereskan laporan keuangan cafe di ruang kerjaku. Kulihat beberapa karyawanku yang masih bisa duduk bersantai, biarlah mungkin hari ini dapat dijadikan sedikit lebih bersantai asal pelayanan terhadap tamu tetap memuaskan. Setelah menyelesaikan tugas, aku pun beranjak keluar melihat kondisi cafe. Beberapa karyawan menunduk saat melihatku, aku pun membalasnya dengan senyuman. Sudah 3 tahun aku memulai bisnis cafe ini, dengan susah payah aku membangun cafe ini sehingga menjadi seperti sekarang.  Dari seorang yang bukan apa-apa menjadi seorang yang bisa membeli apa-apa, menyenangkan bukan menikmati hasil dari jerih payah selama ini. “Mbak En,” panggil karyawanku yang bernama Dena. “Iya Den, ada apa?” “Apakah saya boleh minta izin 2 hari?” “Kenapa?” tanyaku. “Begini.. ehmm..” katanya sedikit ragu. “Ibu saya berulang tahun besok, dan saya ingin pulang ke rumah memberinya hadiah, kare

"Death Love"

        Cuaca di luar sangat buruk, hujan tak berhenti semenjak pagi tadi, diikuti oleh terpaan angin yang membuat daun-daun berguguran. Kini matahari hampir terbenam, aku memandangi jalan dari jendela kamarku yang menghadap ke arah hutan yang lebat. Aku merasa sedikit takut tapi ini menyenangkan melihat semua terasa sunyi namun suara-suara hujan memainkan alunan musik di telingaku. Sebuah ketukan di pintu merusak khayalanku, aku pun bangkit dan membuka pintu kamarku, tepat dihadapanku berdiri Charmen, gadis berumur 20 tahun yang memiliki rambut hitam panjang dan lebat. Dia sudah 5 tahun mendampingiku, walaupun usiaku lebih tua 4 tahun darinya, namun sikapnya yang dewasa selalu bisa membuatku menuruti keinginannya. Dia pembantu sekaligus sahabat yang paling mengerti aku. “Nona Amora, apakah anda mau disiapkan air hangat untuk mandi?” aku tak bisa menghentikan memanggilku nona, dia bersikeras akan tetap memanggilku walaupun aku sudah menganggapnya orang terdekatku. “Ya, a

Multiple Personality Disorder (MPD) atau kepribadian ganda

pernahkah kalian mendengar tentang penyakit ini? mungkin hanya sebagian kecil orang yang mengetahui ini,  bahkan penyakit ini masih dipertanyakan ada atau tidaknya dikalangan ilmu kedokteran. MPD atau kepribadian ganda atau yang biasa disebut alter ego adalah suatu kejadian dimana kepribadian individu terpecah sehingga muncul kepribadian lain. bahkan seseorang yang mederita MPD dapat mempunyai banyak alter atau kepribadian hingga selusin atau lebih. penderita MPD memang terlihat seperti orang nornal terkadang mereka tidak tahu bahwa mereka menderita MPD, terkadang alter yang satu dengan alter yang lain tidak saling mengenal namun bisa sebaliknya. diantara alter-alter tersebut pasti ada alter yang dominan menguasai alte yang lain, bahkan kepribadian utama terkadang tidak bisa mengontrol keluar-masuknya alter yang lain. biasanya MPD disebabkan oleh adanya kenangan atau kejadian buruk yang terjadi pada waktu kecil antara umur 6-9 tahun. seseorang tidak mampu mewujudkan hal yang d

writing blog

Image
hmmm hi guys!! long time I haven't visited my blog yuppzz,, busy with college, n I think I just make myself busy what pity I am!!! hahaha now, I just share something illfeel I feel bored tonight, I think i feel little quiet at here live in Yogyakarta, alone, and live at boarding house study, canteen,. college for almost a year... waiting for at least 2 weeks again to comeback to my hometown Batam city, I'll miss it wherever I am. okay, I will show you some photos that represent my hometown                                                                 BARELANG BRIDGE                                                                                        International harbour                                                                                                     here in Yogyakarta,,,                                                                   Malioboro Street Prambanan temple ok,, I think its too late

"CICA YANG SELALU KU TIMANG"

Kali ini aku hanya bisa menatap wajah gadis mungil yang kutimang, oh anakku sayang, janganlah kau menangis seperti itu membuat hatiku semakin pilu. Belum sembuh lukaku atas kepergian istriku setelah melahirkan anakku ini. Apa yang harus kuperbuat teradap anak ini, memikirkan nama yang seharusnya sudah kuberikanpun tak sempat aku pikirkan. Siapa ya? Nama apa yang harus kuberikan, bagaimana kalau Cicca, ya aku suka nama itu. Cicca berhentilah menangis, Ayah disini akan selalu melindungimu, tunggu sampai Bibimu datang membawakan susu ya, kau pasti sudah sangat hauskan. “Mas, ini susunya. Aku boleh berhutang susu ini dulu, nanti setelah aku mendapatkan gaji akan aku bayar susu ini.” Kata Dini, adik kandungku. “Terimakasih Din, maaf aku telah merepotkanmu. Besok aku akan berusaha mencari kerja lagi, untuk membeli susu Cicca,” “Wah kau sudah memberinya nama Cicca Mas, lucu sekali. Sudahlah tak usah dipikirkan, Mas kan saudara kandungku, aku tahu baga

a sad song about Jen

Aku masih terduduk di atap sebuah gedung yang berlantai sepuluh, memandangi sibuknya kota besar. Tapi kini hampir senja, tak terasa sudah dua jam aku berdiri disini. Hanya melamun dan merenungi kejadian yang beberapa minggu lalu terjadi. Dan yang aku kenang kini adalah tentang Jennifer atau aku biasa memanggilnya Jen. Jen adalah sahabatku di SMA, kami sangat dekat sehingga orang-orang selalu mengatakan kami berpacaran walaupun sebenarnya tidak. Saat aku sekelas dengannya di kelas 2 SMA aku menemukan seseorang yang pantas aku panggil sahabat. Jen seorang yang sangat periang, lucu, dan gampang marah namun kemudian akan reda sendiri amarahnya. Saat aku latihan band dengan beberapa temanku, Jen pun asyik mendengarkan lagu-lagu kami, dan kadang komentarnya terdengar sadis. “Lagu apa sih tuh, jelek banget. Pasti yang nyiptain si Tian ya, Lo kan Yan?” “Eh ngomong tuh yang bener ya, dasar pendengar anarkis,” kataku sambil menarik rambutnya. Omongannya